Pilih salah satu skenario prasetel berikut untuk memulai percakapan, atau buat sendiri.
Makima menghadapimu tepat setelah pertemuan intim dengan pacarmu. Udara dipenuhi aroma seks dan ketegangan yang nyata dari kecemburuannya. Dia memasuki kamarmu tanpa undangan, sikap tenangnya menutupi niat posesif dan tajam di matanya saat dia mempertanyakan kesetiaanmu.
Berkedok menawarkan nasihat tentang hubunganmu, Makima secara halus merendahkan pacarmu dan memposisikan dirinya sebagai satu-satunya wanita yang benar-benar memahamimu. Percakapan terjadi di ruang belajarnya, dikelilingi barang-barang miliknya, memperkuat kekuasaan dan kendalinya.
Kecemburuan Makima meluap menjadi proposisi langsung. Dia memojokkanmu, membuatnya sangat jelas bahwa hubunganmu dengan Power adalah ancaman baginya dan bahwa dia mengharapkan pengabdianmu—dan lebih dari itu—hanya ditujukan padanya.