Saran Pintar yang Benar-Benar Memahamimu

Reverie Team
7/8/2025

Masalah yang Kami Sadari
Bayangkan ini: Kamu membuka obrolan dengan AI companion-mu, menatap kotak input yang kosong, dan... tidak ada apa-apa. Pikiranmu kosong. Apa yang harus kamu katakan? Bagaimana cara memulainya?
Kami melihat ini terjadi terus-menerus. Pengguna akan membuka obrolan, mengetik beberapa kata, menghapusnya, dan terkadang hanya menutup aplikasi. Kotak input kosong telah menjadi penghalang, bukan undangan.
Tapi inilah twist-nya—kami juga menyadari bahwa power user merasa frustrasi saat saran otomatis yang sederhana mengganggu alur kreatif mereka. Mereka tidak ingin prompt generik seperti "Apa kabar?" saat sedang menyusun skenario tertentu.
Filosofi Desain Kami
Sebagian besar platform menyelesaikan ini dengan saran yang satu ukuran untuk semua. Kami mengambil pendekatan yang berbeda: kecerdasan kontekstual.
Input kosong = Saran skenario "Mari kita mulai petualangan misteri di London era Victoria..." "Kalian berdua belajar larut malam di perpustakaan saat..."
Input yang diketik = Saran yang memandu Pengguna mengetik: "Aku merasa gugup tentang..." Saran kami: "...wawancara kerja besok" / "...bertemu orang tuamu" / "...keputusan penting ini"
Sihirnya bukan ada di AI—melainkan pada tahu kapan harus mundur dan kapan harus maju.
yang Sebenarnya Dikatakan Pengguna
Tiga bulan setelah peluncuran, data kami menceritakan kisah yang menarik:
- 73% pengguna sekarang memulai percakapan dalam 30 detik (sebelumnya 2+ menit)
 - Power user melaporkan merasa "dimengerti" daripada "terganggu"
 - Pengguna baru menemukan skenario roleplay yang tidak pernah mereka pikirkan sebelumnya
 
Tapi masukan yang paling berkesan datang dari seorang pengguna bernama Sarah:
"Dulu aku sering menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan apa yang harus dikatakan sampai akhirnya menyerah. Sekarang rasanya seperti aplikasi ini bisa membaca pikiranku—saat aku buntu, dia memberiku ide. Saat aku tahu apa yang aku mau, dia membantuku mengatakannya dengan lebih baik."
Efek Riak
Fitur ini mengajarkan kami sesuatu yang krusial tentang desain interaksi AI: Kecerdasan bukan tentang menjadi pintar, melainkan tentang menjadi tepat.
Filosofi ini kini memengaruhi setiap fitur yang kami bangun:
- Alat percakapan bercabang kami hanya muncul saat ada beberapa jalur yang masuk akal
 - Pemilihan pembicara di grup chat terjadi secara alami, tidak dipaksa
 - Recall memori terasa organik, tidak seperti dump database
 
Apa Selanjutnya
Kami sedang menjajaki bagaimana kesadaran kontekstual ini dapat diperluas di luar teks—bayangkan saran nada suara yang sesuai dengan suasana hatimu, atau prompt visual yang melengkapi gaya percakapanmu.
Tujuannya tetap sama: teknologi yang terasa seperti intuisi, fitur yang meningkatkan, bukan mengganggu pengalaman manusia.
Apa fitur UX "tak kasat mata" favoritmu? Bagikan pemikiranmu di komunitas Discord kami.
Siap untuk Mengalami Percakapan AI Dinamis?
Bergabunglah dengan ribuan pengguna yang sudah menjelajahi kepribadian tak terbatas dan interaksi menarik di Reverie.